pertemuan 14
PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Nama: Oksi Wijaya Kusuma Efendi
NIM: 222010200195
Dosen Pengampu: Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M.
Prodi: Manajemen
Fakultas: Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
A. Masalah pengangguran
- Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya:
1. pengangguran normal atau friksional : Terjadi ketika tenaga kerja beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
2. Pengangguran siklikal: Timbul karena perubahan struktur perekonomian seperti perubahan teknologi atau permintaan barang atau jasa.
3. Pengangguran struktural: terjadi akibat fluktuasi musiman seperti di sektor pertanian.
4. Pengangguran teknologi: terjadi akibat kontraksi ekonomi.
- Jenis Pengangguran berdasarkan cirinya:
1. Pengangguran terbuka: terjadi saat ekonomi berkembang pesat dan tingkat pengeluaran melebihi kemampuan ekonomi untuk membeli barang dan jasa, yang menyebabkan inflasi. Ini disebabkan oleh tingginya kesempatan kerja dan pendapatan.
2. Pengangguran tersembunyi : wujud pengangguran utama dari sektor pertanian atau jasa.
3. Pengangguran bermusim : wujud pengangguran utama dari sektor pertanian dan perikanan yang terjadi karena musim yang tidak menentu.
4. Setengah menganggur: terjadi di negara berkembang dengan migrasi desa ke kota untuk memperoleh pekerjaan dengan mudah. Karenanya terpaksa menjadi menganggur sepenuh hati.
B. Masalah inflasi atau kenaikan harga
1. Jenis-jenis inflasi:
- Inflasi biasa merupakan inflasi yang terjadi secara umum yang tidak menciptakan tingkatan terlalu tinggi.
- Inflasi ganda : terjadi secara bersamaan disertai dengan deflasi
- Inflasi destruktif: terjadi secara tepat dan dengan tingkatan yang tinggi.
2. Efek Buruk Inflasi
Efek buruk pertama berupa penurunan daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian di pasar dan penyebab terjadinya distorsi harga.
C. Masalah pengangguran dan kebijakan fiskal
- Efek kebijakan fiskal:
Pendekatan Y=AE
AE = C+I+G
Pedekatan AD-AS
Pada pendekatan penawaran agregat (AD) dan permintaan agregat (AS), diasumsikan bahwa keseimbangan awal berada pada titik E0, yang merupakan titik pertemuan antara kurva AD dengan AS. Kemudian, pengurangan pajak menggeser titik keseimbangan dari E0 ke titik B pada harga P0. Dampak pengurangan pajak adalah kurva AD0 bergeser menjadi AD2, yang memotong kurva AS pada titik E2. Sehingga, titik keseimbangan baru AD-AS terjadi pada E2, yang mengakibatkan peningkatan pendapatan nasional riil dari Y0 menjadi Y2, dengan tingkat harga meningkat dari P0 menjadi P2.
- kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi
Kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
Komentar
Posting Komentar