(BAB 7) ASPEK MANAJEMEN KEUANGAN

 ASPEK MANAJEMEN KEUANGAN 

Nama: Oksi Wijaya Kusuma Efendi

NIM: 222010200195

Dosen Pengampu: Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M.

Prodi: Manajemen

Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo


Aspek Manajemen Keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek keuangan memegang peran penting untuk memastikan apakah suatu usaha layak secara ekonomi atau tidak. Analisis keuangan mencakup kebutuhan dana, potensi pendapatan, arus kas, hingga kriteria evaluasi investasi. Tujuan utama dari aspek  keuangan untuk memastikan kelayakan finansial jangka pendek maupun panjang.

 

Apa Itu Aspek Keuangan dalam Studi Kelayakan?

 Aspek keuangan adalah proses penilaian yang meninjau apakah suatu proyek atau bisnis dapat menghasilkan keuntungan yang wajar dengan mempertimbangkan:

  • Sumber pendanaan

  • Biaya investasi

  • Estimasi pendapatan

  • Proyeksi laporan keuangan

  • Kriteria investasi dan rasio keuangan

Kebutuhan Dana: Aktiva Tetap dan Modal Kerja

1. Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Merupakan aset jangka panjang yang digunakan untuk operasional bisnis. Dibagi menjadi:

  • Aktiva Berwujud: seperti mesin, gedung, kendaraan

  • Aktiva Tak Berwujud: seperti hak paten, merek dagang, atau software

2. Modal Kerja (Working Capital)

Modal ini digunakan untuk operasional harian dan bersifat jangka pendek (1 tahun atau 1 siklus operasi). Ada tiga kondisi:

  • Modal Kerja Cukup

  • Modal Kerja Lebih

  • Modal Kerja Kurang (bisa menghambat operasi)

Sumber Dana: Dari ana Pembiayaan Berasal?, keseimbangan antara modal sendiri dan pinjaman menjadi penting untuk menjaga struktur keuangan yansehat.

1.  Modal Sendiri

  • Setoran pemilik

  • Cadangan laba (retained earnings)

  • Penerbitan saham (terbuka/tertutup)

2, Modal Asing (Pinjaman)

  • Bank dan lembaga keuangan

  • Perusahaan non-bank

  • Pinjaman asuransi atau dana investasi

Arus Kas (Cash Flow)

Arus kas menunjukkan jumlah uang masuk dan keluar selama periode proyek. Terdiri dari tiga jenis:

  • Initial Cash Flow: dana awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha

  • Operational Cash Flow: kas masuk/keluar dari aktivitas operasional

  • Terminal Cash Flow: kas yang diperoleh di akhir masa proyek (misal hasil penjualan aset)

Penilaian Investasi: Menentukan Layak Tidaknya Proyek

Dalam menilai kelayakan investasi, digunakan beberapa indikator keuangan berikut:

  1. Payback Period (PP)
    Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal awal.

  2. Average Rate of Return (ARR)
    Tingkat pengembalian rata-rata terhadap investasi awal.

  3. Net Present Value (NPV)
    Nilai bersih sekarang dari arus kas masa depan (harus positif).

  4. Internal Rate of Return (IRR)
    Tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol (harus melebihi bunga pinjaman).

  5. Profitability Index (PI)
    Rasio antara NPV dan investasi awal. Nilai > 1 menandakan proyek layak. Semakin tinggi nilai NPV, IRR, dan PI, semakin layak proyek dijalankan.

Rasio Keuangan: Mengukur Kesehatan Keuangan

Analisis rasio penting dilakukan untuk menilai performa dan kondisi keuangan perusahaan. Jenis-jenis rasio antara lain:

  • Rasio Likuiditas: Kemampuan membayar utang jangka pendek

  • Rasio Solvabilitas: Struktur modal dan ketergantungan pada utang

  • Rasio Aktivitas: Efisiensi penggunaan aset

  • Rasio Profitabilitas: Tingkat keuntungan dari penjualan atau aset

Proyeksi Neraca & Laporan Laba Rugi

Neraca (Balance Sheet) Menunjukkan posisi harta, kewajiban, dan modal pada periode tertentu.

 Laporan Laba Rugi (Income Statement) Menjelaskan pendapatan dan biaya selama periode tertentu, serta hasil akhirnya (laba atau rugi). Proyeksi keuangan dibuat selama masa hidup proyek untuk membantu investor melihat potensi jangka panjang usaha.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (BAB 2)

(BAB 8) ASPEK TEKNIK DAN OPERASI dalam STUDI KELAYAKAN BISNIS

(BAB 4) ASPEK HUKUM DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS