BAB 12 Analisis Risiko Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan dalam Studi Kelayakan Bisnis



Nama: Oksi Wijaya Kusuma Efendi
NIM: 222010200195
Dosen Pengampu: Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M.
Prodi: Manajemen
Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Analisis Risiko Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan dalam Studi Kelayakan Bisnis

Dalam dunia bisnis modern yang penuh ketidakpastian, studi kelayakan bukan lagi sekadar formalitas, melainkan kebutuhan strategis yang krusial. Salah satu aspek penting dalam studi ini adalah analisis risiko, yang mencakup risiko ekonomi, sosial, teknis, lingkungan, hingga aspek regulasi dan hukum. Melalui pemahaman risiko yang mendalam, pelaku usaha dapat mengambil keputusan yang lebih bijak, terukur, dan berkelanjutan.

Ragam Risiko dalam Kelayakan Bisnis

  1. Risiko ekonomi berkaitan dengan perubahan variabel makroekonomi yang dapat mempengaruhi biaya dan pendapatan usaha. Contohnya:

    • Kenaikan inflasi yang mendorong biaya produksi.
    • Melemahnya nilai tukar yang meningkatkan harga bahan impor.
    • Kenaikan suku bunga yang menambah beban bunga pinjaman. Dampaknya adalah meningkatnya biaya operasional dan menurunnya daya beli konsumen.
  2. Risiko Sosial timbul akibat dinamika dalam masyarakat sekitar. Potensi risiko meliputi:

    • Penolakan masyarakat terhadap proyek karena ketidaksesuaian nilai atau budaya lokal.
    • Konflik antara tenaga kerja atau serikat pekerja. Jika tidak dikelola dengan baik, dapat mengganggu operasional dan merusak citra perusahaan.
  3. Risiko Lingkungan muncul ketika aktivitas bisnis berdampak negatif terhadap ekosistem, seperti:

    • Pencemaran air dan udara,
    • Kerusakan habitat alam,
    • Penggundulan lahan. Konsekuensinya bisa berupa sanksi hukum, biaya kompensasi, hingga penutupan usaha oleh otoritas.
  4. Risiko Teknis dan Operasional mencakup gangguan pada proses produksi seperti kerusakan mesin, kesalahan sistem, dan keterlambatan logistik. Dampaknya berupa penurunan efisiensi dan kenaikan biaya produksi.

  5. Risiko Hukum dan Regulasi terjadi ketika perusahaan tidak patuh terhadap peraturan perundang-undangan, misalnya:

    • Tidak memiliki izin operasional,
    • Melanggar hukum ketenagakerjaan. Dampaknya bisa sangat serius, seperti denda atau pencabutan izin usaha.

Pendekatan Investasi dan Kriteria Evaluasi

Untuk mengukur kelayakan suatu proyek, digunakan pendekatan investasi tambahan dengan indikator seperti:

  • Net Present Value (NPV): Selisih antara manfaat dan biaya dalam nilai saat ini. NPV > 0 menandakan investasi layak.
  • Internal Rate of Return (IRR): Tingkat pengembalian investasi. Investasi dinilai baik jika IRR > cost of capital.
  • Payback Period: Waktu yang diperlukan untuk menutup biaya awal investasi.
  • Profitability Index (PI): Rasio antara manfaat dan biaya. Jika PI > 1, proyek dinilai menguntungkan.

Surplus Konsumen dan Produsen

Selain pendekatan finansial, pendekatan sosial-ekonomi juga penting. Konsep consumer surplus dan producer surplus digunakan untuk melihat keuntungan bersih bagi masyarakat dan produsen:

  • Consumer surplus: Selisih antara harga maksimum yang bersedia dibayar konsumen dengan harga pasar.
  • Producer surplus: Selisih antara harga pasar dengan harga minimum yang diterima produsen.

Kedua indikator ini menunjukkan nilai tambah dari sisi kesejahteraan sosial dan produktivitas ekonomi.

Dampak Ekonomi dan Sosial Positif

Usaha yang layak secara studi kelayakan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap:

  • Penciptaan lapangan kerja,
  • Peningkatan pendapatan masyarakat,
  • Peningkatan konsumsi domestik,
  • Kenaikan penerimaan pajak negara,
  • Pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Implikasi terhadap Keputusan Bisnis

Studi kelayakan yang baik akan menjadi dasar:

  • Pengambilan keputusan strategis: Apakah proyek diteruskan, ditunda, atau dibatalkan.
  • Perencanaan keuangan: Untuk menentukan kebutuhan dana dan skema pembiayaan.
  • Manajemen risiko: Menyiapkan langkah mitigasi jika risiko terjadi.
  • Evaluasi sosial: Menilai seberapa besar dampak usaha terhadap masyarakat sekitar.

Analisis risiko ekonomi, sosial, teknis, dan lingkungan menjadi elemen penting dalam studi kelayakan bisnis. Dengan memahami potensi risiko secara menyeluruh dan menerapkan pendekatan investasi yang tepat, perusahaan tidak hanya mampu memaksimalkan keuntungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Fondasi utama dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (BAB 2)

(BAB 8) ASPEK TEKNIK DAN OPERASI dalam STUDI KELAYAKAN BISNIS

(BAB 4) ASPEK HUKUM DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS