BAB 14 Penyusunan dan Analisis Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Penyusunan dan Analisis Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Pendahuluan
Studi Kelayakan Bisnis (SKB) merupakan proses sistematis untuk menilai apakah suatu proyek bisnis layak untuk dijalankan. Penilaian ini tidak hanya terbatas pada aspek keuangan, melainkan juga mencakup pasar, manajemen, hukum, hingga dampak lingkungan dan sosial. Dengan pendekatan holistik ini, SKB menjadi fondasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat dan berkelanjutan.
Struktur Laporan Studi Kelayakan Bisnis
BAB I: Ringkasan Eksekutif
Bab ini menyajikan ikhtisar dari seluruh studi kelayakan yang meliputi latar belakang bisnis, tujuan, hasil analisis utama, serta kesimpulan ringkas mengenai kelayakan proyek. Tujuannya adalah memberikan gambaran umum yang dapat dengan cepat dipahami oleh pengambil keputusan.
BAB II: Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis pasar berperan penting dalam mengukur potensi produk atau jasa di pasar sasaran. Evaluasi dilakukan terhadap bentuk pasar, kekuatan persaingan, segmentasi target konsumen, serta strategi bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi).
BAB III: Aspek Teknik dan Teknologi
Bab ini membahas strategi produksi, pemilihan teknologi, tata letak fasilitas produksi, serta standar kualitas produk. Pemilihan teknologi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memastikan produk kompetitif di pasar.
BAB IV: Aspek Manajemen
Meliputi perencanaan struktur organisasi, pelaksanaan proyek, serta pengelolaan sumber daya. Perencanaan manajemen yang baik menentukan kelancaran pelaksanaan proyek bisnis.
BAB V: Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Membahas rekrutmen, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi karyawan. Ketersediaan dan kompetensi SDM sangat memengaruhi produktivitas dan kualitas output bisnis.
BAB VI: Aspek Keuangan
Merupakan inti dari studi kelayakan karena menyajikan kebutuhan modal, proyeksi aliran kas, rasio profitabilitas, serta penilaian kelayakan finansial seperti NPV, IRR, dan payback period.
BAB VII: Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
Meninjau dampak bisnis terhadap perekonomian nasional, kontribusi nilai tambah, serta sejauh mana proyek mendapat dukungan pemerintah dan sesuai dengan rencana pembangunan nasional.
BAB VIII: Aspek Yuridis (Hukum)
Mengulas legalitas proyek, bentuk badan usaha, lokasi, waktu pelaksanaan, dan mekanisme pelaksanaan. Kepatuhan hukum menjadi landasan untuk meminimalisir risiko hukum di masa depan.
BAB IX: Aspek Lingkungan Hidup dan Ringkasan Hasil Studi
Menilai dampak proyek terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Disusun pula rekomendasi mitigasi dampak serta kesimpulan akhir apakah proyek layak dijalankan.
Faktor Penentu Kelayakan Proyek Internasional
Dalam proyek bisnis berskala internasional, terdapat sejumlah faktor tambahan yang wajib diperhatikan, antara lain:
1. Faktor Hukum dan Politik
Investor harus memahami regulasi dan perlindungan hukum di negara tujuan, termasuk izin usaha, pajak, serta hak-hak kepemilikan.
2. Keamanan
Aspek keamanan mencakup stabilitas politik, risiko konflik, kriminalitas, dan jaminan perlindungan terhadap aset investor.
3. Geografi dan Infrastruktur
Lokasi geografis mempengaruhi aksesibilitas proyek. Dukungan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, air bersih, listrik, dan jaringan komunikasi menjadi faktor penting.
4. Kondisi Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, serta ketersediaan sumber pembiayaan turut memengaruhi kelayakan investasi.
5. Pasar dan Pemasaran
Meliputi analisis permintaan-penawaran, strategi pemasaran internasional, serta adaptasi produk terhadap kebutuhan lokal.
6. Teknis dan Operasional
Melibatkan pilihan teknologi produksi, kesiapan tenaga kerja lokal, serta efisiensi proses manufaktur.
7. Keuangan
Diperlukan perhitungan risiko finansial, termasuk fluktuasi kurs mata uang dan akses terhadap pendanaan global.
8. Sosial, Budaya, dan Norma Lokal
Keselarasan proyek dengan nilai-nilai sosial budaya lokal menentukan keberhasilan jangka panjang proyek.
9. Manajemen
Kualitas dan pengalaman tim manajemen serta sistem kontrol internal menjadi penentu keberhasilan implementasi proyek.
10. Lingkungan
Studi dampak lingkungan harus disertakan untuk menjaga kelestarian dan menghindari konflik dengan komunitas setempat.
Penyesuaian Penilaian Proyek terhadap Risiko
Mengelola risiko adalah bagian integral dari SKB. Proses penyesuaian dilakukan dalam beberapa tahap:
1. Identifikasi Risiko
Dilakukan melalui brainstorming, data historis, dan konsultasi ahli. Risiko dapat berasal dari aspek keuangan, operasional, hukum, pasar, dan lingkungan.
2. Analisis Risiko
Menilai seberapa besar probabilitas dan dampaknya. Penggunaan matriks risiko membantu mengklasifikasikan dan memprioritaskan risiko.
3. Evaluasi dan Prioritas Risiko
Risiko dikategorikan dalam tiga tingkatan: rendah, sedang, dan tinggi. Prioritas ditentukan dari dampak dan frekuensi terjadinya.
4. Strategi Mitigasi Risiko
Meliputi empat pendekatan: menghindari, mengurangi, mentransfer (misalnya lewat asuransi), atau menerima risiko. Untuk risiko besar, disiapkan rencana kontinjensi.
5. Penyesuaian Estimasi Proyek
Risiko diintegrasikan ke dalam perhitungan kelayakan seperti menambahkan cadangan biaya risiko dan menyesuaikan parameter NPV atau IRR.
6. Implementasi dan Pemantauan
Rencana mitigasi dijalankan dan dipantau secara berkala. Jika ada perubahan kondisi proyek, maka strategi akan dievaluasi ulang.
Kesimpulan
Penyusunan dan analisis Studi Kelayakan Bisnis bukan sekadar proses administratif, melainkan tahapan strategis untuk meminimalkan kegagalan dan memaksimalkan keberhasilan proyek. Evaluasi aspek multidimensi seperti pasar, teknologi, keuangan, SDM, hukum, dan lingkungan menjadikan SKB sebagai alat bantu penting bagi investor, pelaku usaha, maupun pemerintah dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar